CAIRAN KUANTUM, KOMPUTER FOTONIK-KUANTUM,
DAN TEORI KUANTUM
Allah SWT berfirman dalam surat adz-Dzaariyat: 1-6
sebagai berikut :
(1). ذَرْوًا وَالذَّارِيَاتِ
"Demi partikel-partikel yang sangat halus"
(2). وِقْرًا فَالْحَامِلَاتِ
"Yang membawa beban berat"
(3). يُسْرًا فَالْجَارِيَاتِ
"Yang mengalir dengan mudah"
(4). أَمْرًا فَالْمُقَسِّمَاتِ
"Yang
membagi-bagi urusan"
(5). لَصَادِقٌ تُوعَدُونَ إِنَّمَا
"Sesungguhnya
yang dijanjikan padamu pati benar"
(6). لَوَاقِعٌ الدِّينَ لَوَاقِعٌ وَإِنَّ
"Dan
sesungguhnya pembalasan pasti terjadi"
Kata Dzaariyat berasal dari dzarrah,
partikel-partikel lembut. Partikel semacam apa yang lembut tapi mampu membawa
beban berat dan tetap mengalir dengan mudah??? Beberapa jawaban yang perlu
digunakan agar kita mampu dengan jelas memahami ayat Al-Quran tersebut:
1
* Cairan kuantum
Pada tahun 1982, Horst L. Stoemer dan Daniel
C. Tsui melakukan eksperimen dasar menggunakan medan magnet yang sangat kuat
pada temperatur rendah berupa super konduktor yang didinginkan oleh helium
cair. Para nobelis fisika ini berjasa dalam penemuan mekanisme aksi elektron
dalam medan magnet yang sangat kuat sehingga membentuk partikel elementer baru
yang bermuatan mirip dengan elektron. Pada
tahun bersamaan, Robert B. Laughlin juga menginformasika fenomena serupa. Melalui
analisa fisika teori, mereka berhasil menunjukkan bahwa elektron-elektron dalam
medan magnet yang kuat dapat bekondensasi membentuk semacam cairan sehingga
melahirkan apa yang disebut cairan kuantum.
* Komputer Fotonik-Kuantum
Misteri lain yang mungkin masih tersimpan
dalam teori kuantum adalah paling tidak para ilmuwan berharap dengan
mengaplikasikan teori kuantum mereja akan sampai pada tujuan mewujudkan impian
berupa hadirnya perangkat fotonik serta gagasan pembuatan komputer fotonik
(komputer kuantum) yang akan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Arun N. Netravali, ilmuwan berdarah india
yang menjabat Vice President Research Lucent Technology dan direktur Bell Labs
pembuatan prosesor fotonik, sehingga pada tahun 1998 dia menerima penghargaan
tertinggi dari perusahaan elektronik NEC, Jepang. Dasar dari perangkat fotonik
ini bukan lagi pada teknologi silikom seperti saat ini banyak diaplikasikan,
melainkan mulai bergerak menuju teknologi foton yang memanfaatkan cahaya.
3 * Teori Kuantum
Pada awal abad XIX, Einstein menemukan bahwa
elektromagnetik yang sebelumnya dipandang sebagai gelombang (energi), dapat
juga sebagai satuan-satuan kecil bulat yang dapat dipandang sebagai partikel (dzarrah).
Ini kemudian membuka wawasan baru bagi ilmu fisika yang memunculkan teori
kuantum dimana tiap bentuk gelombang energi sebagai paket-paket kecil berbilang
bulat. Dalam skala amat kecil, paket-paket kuantum ini tampak seolah sebagai
partikel. Jadi, akhirnya dalam konsep fisika terbiasa disebut sebagai partikel
W dan Z, partikel gluon, dan lain-lain.
Perlu difahami bahwa partikel-partikel yang
sangat-sangat halus ini oleh Alaah SWT digunakan sebagai sarana pengatur
kelangsungan alam semesta. Bayangkan, alam semesta yang luar biasa berat ini
bergerak teratur dalam lintasanya, dari skala yang besar, sampai bagiam
terkecilnya, atas sarana partikel-partikel halus ini. Partikel-partikel kuantum
halus ini dapat mengalir dengan mudah, tidak sperti materi lain, partikel
kuantum mapu bergerak pada kecepatan cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar